Posts tagged Mahasiswa

Never Give Up ….

Bismillahirrahmannirrahim
Pernah terlintas … menyerah sampai sini saja … sembari berdamai di hati membenarkan keputusan ini … “Di alam barzah nanti gak bakal diminta ijazah kuliah/di tanya kamu lulusan mana kok … sama Allah SWT.

Tapi … setelah flash back dari awal sampai detik ini … bagaimana perjalanan sampai kesini … pengorbanan & perjuangan yang sudah dilakukan … serta terbayang wajah orang2 yang sudah mendukung, yang memberi doa setiap saat, serta pengorbanan mereka selama ini …. rasanya seperti egois sekali diri ini …

… dan sampai akhirnya … saya membaca notes yang ditulis oleh Dosen Pembimbing saya Bapak Lukito Edi Nugroho di Facebook beliau … saya jadi malu sendiri & mulai termotivasi kembali …

… saya minta izin ke Pak Lukito … untuk men-share postingan beliau ke blog saya … mungkin bisa membantu teman2 & mahasiswa lain … yang mempunyai pola pikir seperti saya

Berikut artikel yang Pak Lukito tulis … 

Mahasiswa : Bagaimana Anda Mengatasi Problem ?

Catatan ini saya dedikasikan kepada para mahasiswa yang sedang berjuang menyelesaikan studinya di tengah berbagai problem berat yg menghadang …

Kebanyakan dari kita melihat problem-problem belajar di universitas simply sebagai problem-problem akademis. Tugas yang menumpuk, ujian yang sulit, dosen yang sulit ditemui, dsb. Problem-problem itu terkadang memang berat, tapi bagaimanapun itu selalu ada solusi yang relatif mudah. Tugas yg menumpuk bisa diatasi dgn manajemen waktu yang baik. Ujian yg sulit menjadi mudah kalau rajin belajar. Dosen sibuk bisa ditunggui dengan sabar.

Kadang kita tidak sadar ada sebagian mahasiswa yang mengalami problem yang lebih berat. Saya katakan lebih berat karena problem-problem yang mereka hadapi biasanya lebih “akut” dan berjangka panjang, serta bersifat “sistemik” (maksudnya, bisa menyebabkan efek domino dan menciptakan problem-problem lain, termasuk problem akademik). Faktor gangguan kesehatan, kondisi ekonomi, dan ketidakstabilan mental/psikologis adalah beberapa contoh problem non-akademis yang sering muncul di kampus. Efeknya, mahasiswa akan melihat problem yang bertumpuk-tumpuk, saling terkait, dan seolah tidak ada ujung pangkalnya sehingga sulit mencari solusinya. Kadang-kadang mahasiswa tidak kuat menahan beban seberat ini, dan akhirnya kolaps. Mereka jatuh dan tidak bisa bangun lagi. Mereka gagal.

Baca lanjutannya yuk … 😉

Comments (2) »

Civitas Akademik …

Bismillahirrahmannirrahim

Sebelumnya saya sudah minta izin terlebih dahulu untuk “copas .. notes yang ditulis di Facebook oleh Dosen sekaligus Pembimbing Thesis saya Bapak Lukito Edi Nugroho .. Alhamdulillah izin saya di approve (Matur Nuwun Sanget ya Pak .. Semoga tulisan Bapak bermanfaat … khususnya buat civitas akademik di Indonesia … Amin)

Ini artikel yang Pak Lukito tulis …

Autis? No Way …

Dalam beberapa kesempatan akhir-akhir ini saya banyak mendengar kritik sekaligus harapan buat mahasiswa. Sewaktu di PT Pusri, bapak-bapak di sana mengatakan bahwa mahasiswa sekarang pintar-pintar tetapi kurang soft-skillnya, sehingga saat nyemplung di industri banyak menghadapi masalah-masalah non-teknis. Dan tadi siangpun dalam rapat kerja fakultas beberapa orang mengungkapkan bahwa banyak mahasiswa yang asyik dalam dunianya sendiri, tidak melihat apalagi mengejar apa yang terjadi di luar sana. Saya menimpali, “Ya .. betul. Mereka banyak yang *autis*…”

Mengapa banyak mahasiswa yang autis? Mengapa hanya asyik dengan studi saja, dan belajarnyapun dengan usaha yang mediocre alias “biasa-biasa saja”? Mungkin karena ingin cepat lulus, lalu kerja, dapat penghasilan. Mungkin karena studi di perguruan tinggi itu enak karena mudah — kalau tidak kebangetan sekali, semua pasti lulus. Mungkin takut berkompetisi atau takut mencoba hal-hal baru di luar kehidupan rutin. Dan mungkin masih banyak lagi penyebab-penyebab lainnya …

Padahal … andaikan saja mahasiswa tahu … ada banyak sekali hal yang menarik di luar sana. Ada banyak sekali mutiara pengetahuan dan pengalaman yang sangat berharga di luar kampus kita. Contohnya banyak, misalnya mengenal dan merasakan kehidupan organisasi. Atau hidup di lingkungan asing (misalnya, di luar negeri). Atau mengerti suasana industri dan proses-proses yang terjadi di dalamnya. Atau bekerjasama dengan orang-orang dengan tata nilai, tradisi, dan kebiasaan yang berbeda. Atau bahkan pengalaman berdiskusi dan berargumentasi secara ilmiah di forum seminar dan workshop.
Monggo di baca lanjutannya .. 😉

Comments (6) »